Senin, 29 Agustus 2016

Kisah sex Cewek SMA dengan Cowok SMP


Salam kenal, nama ku Mia. Umurku 20tahun, aku lumayan tinggi. Kulitku putih bersih. Rambutku lumayan panjang, dan juga dadaku juga bisa dibilang memuaskan. Aku juga memiliki tubuh ramping yang bisa dibilang ramping mulus lah.
Aku akan menceritakan pengalaman sex-ku. Waktu itu aku masih SMA kelas 2. Saat itu aku sedang main ke rumah temanku sepulang sekolah. Tiba di sana, ternyata ada teman sekolah adik temanku. Mereka semua cowok dan masih SMP, kira-kira kelas 3. Akhirnya kita semua ngobrol bareng. Selama ngobrol, salah satu dari teman smp adik temanku selalu meliriku. Aku berpikiran biasa aja, maklum anak cowok. Anak itu aku lihat lumayan rupawan dibanding teman-temanya. Dia kalem, gak banyak omong, dan cool lagi. Tipe aku banget, tapi sayang masih smp. Tapi entah kenapa aku ada perasaan suka sama dia. Setelah lama mengobrol, akhirnya aku pamit pulang karena memang ingin pulang. Dan tak kusangka ternyata teman adik temanku itu juga pamit pulang, akhirnya kita berdua pulang bersama dankebetulan arah jalan ke rumah sama.

Kita berdua pulang jalan kaki. Selama perjalanan kami diam saja, tapi dia selalu saja meliriku. Aku lihat dia selalu melihat tubuhku, terutama dadaku. Aku lihat dia nampaknya sedang dalam nafsu birahi, kelihatan dari nafasnya yang kencang. Aku akhirnya membuka pembicaraan sama dia.

"kenapa dek? sakit?" sambil berhenti berjalan dan melihat keadanya dengan menyentuh dahinya.
"ah, enggak kok" katanya tersipu malu dan melanjutkan perjalanan.

Entah kenapa, aku bisa berpikir aneh-aneh kepadanya. Terlintas ada niat bercumbu denganya, kebetulan aku selama sekolah sampai kelas 2 SMA belum pernah pacaran. Tapi aku lansung membuang pikiran itu, namun sayang selalu saja terbayang di setiap langkahku. Itu membuatku menjadi terbuai nafsu dalam perjalanan. Perjalanan pun sampai di jalan stapak di tengah kebun yang lumayan jauh dari perkampungan. Kami lalu melawati rumah kosong di tengah kebun, dan kami memutuskan untuk istirahat di sana. Ketika asik duduk, aku sedikit melirik kearahnya. Tampak dia melirik-lirik pahaku dan dadaku. Kebetulan aku pakai seragam OSIS ketat dan rok Abu-abu yang lumayan minim serta pakai kaus kaki panjang dan sepatu slot hitam. Tiba-tiba muncul ide nakalku untuk menggodanya, aku hanya mengetes apa dia akan tergoda atau tidak. Aku membuka satu kancing atasku tanpa sepengetahuan dia. Lalu aku memulai aktingku.

"kok sedikit panas ya" kataku sambil mengipaskan tanganku seolah gerah.
"aku gak nerasa panas kok kak" katanya sambil menoleh ke arahku.

Dan ternyata benar, pancinganku berhasil dia tampak melongo melihat bagian dadaku. Bagaimana tidak, ikatan bh berwarna hitam kelihatan dari samping. Dia mulai gelisah dan membuatku semakin tertantang untuk menggodanya lagi. Dia nampak tak mengalihkan pandanganya dari dadaku.


"ngelihat apa dek?" tanyaku seolah penasaran.
"eng... eng.. gak lihaaat apaaa... apaa koook..." jawabnya kaget.
"sekarang ngerasa panas ya" tanyaku sedikt menggoda.
"emmm.... sedikit..."
katanya dengan senyum malu sambil meirik lagi dadaku.
"lihat apa lagi sih?" tanyaku mendesak.
"engg.... gaak kokk" jawabnya kaget lagi.
" lihat ini ya" bisiku lirih di telinganya.
"kak, itu kelihatan" jawabnya polos.
"kamu pengen?" tanyaku menantang.

Tanpa menjawab, dia lansung memeluku dan menciumku dengan penuh nafsu. Dadaku diremasnya, membuatku jadi gelagapan. Aku lansung didorong kebelakang hingga akhirnya tubuhku ditindih tubuhnya. Tangannya kini meraba pahaku, disibakan rok ku ke atas dan mulai memainkan tanganya di area sensitifku. Aku menggeliat geli karena ulahnya. Tanganya yang satunya mulai melepaskan kancing seragamku.

Tanganya yang satu mulai membuka kancing sergamku, namun tidak di buka semuanya dan disibakan ke samping sehingga bh-ku yang berwarna hitam terlihat. Diremasnya dengan lembut, membuatku semakin tenggelam dalan nafsu. Tubuhku digerayangi dengan lembut, aku hanya bisa menggeliat pasrah ditindih tubuhnya. Bibirku dari tadi dilumatnya dengan penuh nafsu, aku sampai tidak bisa menanggapinya. Sekarang kini lidahnya mulai ikut bergerilya menjilati bibir, dagu, leher dan dadaku. Aku kini mulai lemas dibuatnya, aku hanya bisa pasrah dinikmati olehnya. Dia kemudian bangun dan memandangi tubuhku yang telah terkulai lemas dan dengan seragam yang tersingkap kemana-mana. 


Tubuhku juga mulai mengkilap karena berkeringat, seragamku juga basah karena keringatku. Karena takut ketahuan orang, dia membangunkanku dan dituntun menuju dalam rumah kosong tadi. Di dalam rumah kosong tersebut, ada sebuah kasur yang diletakan secara lesehan. Dia menutup pintu, dan langsung memeluku dari belakang. Diremasnya dadaku dan diraba pahaku dalam keadaan berdiri, aku sampai membungkuk-bungkuk nyaris jatuh karenanya. Tengkuk dan pundaku juga dilumatnya. Aku merasakan pantatku mulai disodok dan di gesekan secara tiba-tiba, aku sampai kewalahan dibuatnya.

Aku mulai mencoba berdiri tegak kembali, dan membalikan tubuhku dan memeluknya kembali dan mencium lembut pipi dan bibirnya. Tanganya mulai meremas-remas pantatku, tangan yang satunya menyingkap seragam belakangku dan meraba-raba punggungku. Aku merasakan dia membuka pengait bh-ku, sehingga bh-ku kini agak mengendur. Tapi dia tidak melepaskan bh-ku. Aku direbahkan di kasur, kemudian ditindihnya dengan lembut. Kemudian dia memulai aksinya, dia membuka semua pakaianya. Aku juga ditelanjangi olehnya. Kemudian kami saling memeluk dan bercumbu. Dia menyetubuhiku dengan lembut, aku menurut saja atas perlakuanya. Semakin lama, dia menggenjotku dengan cepat, tampaknya dia mulai orgasme. Tubuhku dipeluk erat dan ditekan di atas kasur, kakiku yang masih terbalut kaos kaki panjang hanya bisa menendang-nendang. Akhirnya kita mencapai orgasme secara bersamaan. Kemudian kami bangun dan memakai seragam kami masing-masing, setelah itu kami pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar