Sabtu, 03 September 2016

Pacar Brondong SMP-ku


Halo nama ku Lia, 17 tahun. Aku kelas 2 SMA di kota A. Ciri-ciriku Tinggi 160 cm, rambutku pendek ala cewek paskibra. Kulitku putih mulus, ya banyak yang bilang aku itu imut (jadi Gr).

Ini kisahku ketika sedang jalan-jalan ke sebuah taman sendirian. Aku masih memakai seragam sekolah modelnya seperti seragam sekolah jepang (atasan kemeja putih, bawah rok motif kotak-kotak warna biru hitam) dengan kaos kaki hitam panjang. Ketika sedang asik jalan tiba-tiba hujan, untung aku lansung menemukan tempat berteduhh. Hujan turun lumayan lama, sampai akhirnya ada anak smp datang untuk berteduh juga. Dia kelas 3 smp, aku tau dari bedge di lengan kanan seragam smp-nya.

"kehujanan dari mana dek" tanyaku.
"dari taman sebelah timur kak" jawabnya sambil mengusap wajahnya yang basah.
"kakak rumahnya mana?" tanya dia.
"jauh, di kecamatan B" jawabku sambil melihat keadaan sekitar. "kalau kamu dimana dek" tanyaku balik.
"aku sih dekat dari sini, karena hujan seras berteduh dulu di sini deh. takut masuk angin" jawabnya.

Sekilas anak smp ini sering sekali meliriku. Mungkin karena seragamku tipis dan basah, dalemanku kelihatan. Aku pakai tank top berwarna putih tanpa bra. Lalu aku tutupi dengan tasku karena lupa bawa jaket. Tak lama, akhirnya hujan sedikit mereda, masih agak gerimis. Kita berdua akhirnya jalan searah karena hanya ada 1 jalan keluar dari taman. Begitu keluar dari taman dan berjalan agak sebentar, hujan kembali turun dengan derasnya. Anak smp itu akhirnya menawariku untuk berteduh dirumahnya. Aku tidak merasa curiga, dari pada masuk angin.


"sini kak masuk dulu, di luar dingin" tawarnya.
"ya, terima kasih. kok rumah kamu sepi?" tanyaku sambil berjalan masuk.
"ayah sama ibu sedang bekerja, pulang malam. Biasanya ada kakak ku, tapi dia sedang berlibur sama temanya" jawabnya.

Kita berdua ngobrol terus sambil menunggu hujanya reda. Ketika mengobrol, dia tak henti-hentinya melirik paha dan dadaku. karena basah sedikit jadi tembus pandang. Karena dingin, aku jadi ingin buang air kecil, lalu aku meminta izin untuk ke toilet. Dia pun menunjukan arah toiletnya. Setelah selesai, aku kembali ke ruang tamu. Dan sialnya, kakiku tersandung kursi dan jatuh di depanya. Dia memandangiku saja, ternyata rok ku tersingkap sehingga pahaku terlihat. Begitu juga celana dalamku yang berwarna hitam terlihat. Aku buru-buru menutupinya. Kakiku sakit dan akhirnya dia menolongku. Nampak nafasnya menggebu-gebu ketika dia menuntunku ke kamarnya untuk di obati. Kemudian aku di dudukan di kasurnya.


"tunggu di sini dulu kak, aku ambilin salep". katanya sambil berjalan keluar kamar.
aku hanya mengangguk saja. Aku melihat sekeliling kamarnya, lumayan rapi. Kemudian dia datang membawa salepnya.
" yang sakit mana kak?" tanya dia sambil membuka tutup salepnya.
"di sini...." sambil nunjuk di bagian atas lutut ku yang sakit.

Lalu dia mengoleskanya dengan lembut. Tanganya agak gemetar menyentuh lututku. Tanpa sengaja, semakin lama semakin naik sentuhanya ke pahaku. Aku sempat terangsang tapi lansung sadar.


"sudah terima kasih" sambil menutup pahaku dan beranjak pergi.
"mau ke mana kak? di luar masih hujan..." tanyanya bingung.

Tanpa aku gubris, aku keluar dari kamar. Karena masih sakit, aku terjatuh lagi di ruang tengah. Aku terjatuh di karpet yang modelnya ada bulu halus dan empuk.


"tuh kan, jatuh lagi" katanya sambil menghampiri.

Aku hanya diam. Begitu dia mau menolongku, dia terpeleset dan jatuh hampir menindihku. Bukanya bangun, lama-lama wajah kami saling mendekat. Aku hanya diam saja.Tampak aku lihat wajahnya, yah lumayan manis juga. Ingin rasanya aku menghindar, tetapi sudah telat karena dia sudah mengepung tubuh mungil langsing ku.


"ini sudah yang ke sekian kali, aku gak tahan akan dirimu kakak manis" bisiknya lembut di telingaku.

Tanganya dengan kuat memegang bahuku, dan merebahkan tubuhku di atas karpet yang hangat itu. Bersamaan dengan itu, bibirku sudah dilumatnya dengan penih nafsu. Aku hanya bisa pasrah dengan suasana itu. Udara dingin membuat ku ingin mencari kehangatan. Sambil bercumbu, dadaku diremasnya dengan lembut. Aku menggeliat kegelian. Dia juga membuka 2 buah kancing seragamku, dan menyingkapnya ke kanan dan ke kiri. Terliahtlah dadaku yang tertutupi tank top hitam. Dia berhenti mencumbu dan membuka bajunya, kemudian menatap dadaku dan wajahku. Aku menatapnya sayu, aku sudah tenggelam di birahi.

Aku sudah tenggelam dalam birahiku. Namun, aku sadar dan bangun mendorongnya. Aku lalu menuju ruang tamu. Aku melihat dia masih bernafsu. Kemudian dia datang menghampiriku. Jujur aku masih terangsang dengan kejadian tadi. Bahuku disentuhnya, sementara tanganku masih menutupi payudaraku. Dengan cepat dia memelukudari belakang, kemudian dia mencium tengkuku. Kemudia aku direbahkan di sofa, dia menindihku lagi. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menerima cumbuanya. Lama-lama entah kenapa aku mulai menikmatinya. Dia meremas dadaku dan meraba-raba pahaku. Aku gak nyangka telah disetubuhi anak smp, dan aku menikmatinya. Kemudian, aku di gendong kembali menuju karpet di ruang tengah. Aku direbahkan begitu saja olehnya. Tubuhnya mulai mendekatiku.

" disini saja ya sayang" katanya sambil menindih tubuhku.
" ya sayang, aku milikmu... hangatkan tubuhku..." kataku yang mulai terangsang.


Secara reflek aku merebahkan tanganku yang dari tadi mencoba mendorong tubuhnya. Karena tidak mau didorong lagi, tanganya menggengam kedua tanganku. Aku kini terlentang pasrah dibawah tubuhnya dengan kondisi seragam yang sudah terbuka kancingya dan rok yang tersingkap.
Akhirnya dia memulai aksinya dengan menindihku dan menggesekan tubuhnya dengan tubuhku. Dia menciumku dengan penuh nafsu, sampai dia melepas cengkramanya kemudian memeluk tubuhku erat. Jika dilihat, adegan kita berdua seperti film porno jepang yang kategori siswi smp/sma. Tubuhku kadang ditekan dengan mendadak sehingga diriku terbuai nafsu denganya.
Dia mengangkat dan menidurkan tubuhku sambil berciuman. Aku hanya bisa pasrah mengikuti keinginanya. Kemudian dia melepas pelukanya. Aku lansung terbaring lemas di karpet.
Lalu aku di rangkul menuju kamarnya. Aku duduk dipinggir ranjangnya, sementara dia menutup pintu sambil menatapku.

"aku mau diapain lagi" tanyaku mesra.

Dia mendekat dan berdiri tepat dihadapanku, lalu daguku diangkat ke atas dan dibelainya pipiku. Dia menciumku mesra dan kemudian berbisik " aku sayang kamu Lia" katanya mesra. Dia tau namaku dari seragamku.

Kemudian dia mendorongku ke ranjangnya dan mulai melucuti seragamku. Pertama dari kemeja, rok, tank top dan terakhir cdku dilepasnya. Setelah itu giliran dia yang membuka pakaian. Aku lalu melayani nafaunya. Selimut di sebelah bantal diambil dan ditutupi kedua tubuh kami. Aku digenjotnya dengan ganas. Setelah lama disetubuhinya akhirnya kita mulai orgasme. Tubuh kita mulai basah dengan keringat. Begitu juga dengan sprei dan selimutnya. Aku lalu bangun dan memakai kembali seragamku.

"kamu pakai seragam itu sexy sekali. My little japanese girl ". katanya sambil memeluku dari belakang.
Entah kenapa nafsuku muncul kembali, aku berbalik badan dan memeluk serta mencium bibirnya. Dia menanggapi dengan penuh semangat. Aku dibaringkan lagi di ranjangnya. Disingkapnya rok ku dan diplorotkannya cd-ku hingga selutut. Dibukanya kemeja ku dan disingkap kesamping. Lalu di menggejotku lagi. Aku hanya bisa mendesah dan memeluk tubuhnya dwngan mesra.
" I love you honey" kataku mesra dan membuat genjotnya tambah semangat.


Kemudian kita mencapai orgasme untuk yang ke dua kalinya. Kini seragamku awut-awutan karena perbuatnya, dan juga basah karena keringat. Sehingga tank top ku terlihat jelas karena basah.
Hujan pun akhirnya berhenti dan waktu menunjukan jam 18:00. Aku tak percaya, aku disetubuhinya selama 4 jam, karena pulang tadi jam 14:00. Aku langsung pamit pulang, dan sebelum keluar rumah aku dicumbunya. Dadaku diremas-remas, begitu juga pantatku dan di pukulnya dengan keras.

"aw, genit deh" kataku kaget.
"montok banget tuh" katanya sambil memukul pantatku lagi.
" sudah ah besok lagi" kataku sambil memakai sepatu.
"kamu mau gak jadi pacarku" tanyanya PD.
"kita kan sudah jadian tadi di dalam" kataku sambil mencubit pipinya.
Dia lalu memeluku dan mencium bibirku mesra.
"thanks sweety".

Aku pun pulang, dan masih merasa tidak percaya kalau pacar pertamaku cowok masih smp, sedangkan aku kelas 2 sma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar