Salam kenal, namaku Winda. Umurku 19 tahun dan seorang mahasiswi. Tinggiku 170 cm, kulitku putih, mataku agak sipit, rambut panjang sebahu dan dadaku yang lumayan 'wah'. Tidak besar dan tidak kecil, setara lah dengan posturku.
Kejadian ini terjadi ketika aku sedang melakukan perjalanan ke kota S untuk berlibur. Aku berangkat dari kota Sm jam 21:00 supaya sampai di kota tujua pagi hari. Tak perlu menunggu lama akhirnya bus pun berangkat. Di dalam bus sepi karena penumpang yang sedikit. Aku duduk di kursi pojok dekat tolilet (bus ac ada toiletnya). Dalam perjalanan, aku di hampiri seorang pria. Umurnya sekitar 40tahun. Tubuhnya kekar, tinggi dan berkulit putih. Kemudian aku di ajak ngobrol.
"mau kemana mbak?"
"mau ke kota S pak"
"kok sendirian? pacarnya nggak ikut?"
"iya, saya nggak punya pacar kok pak".
Begitu asik mengobrol, tiba-tiba hp-ku bergetar tanda sms. Waktu aku mengambil hp, sialnya hp-ku jatuh ke depan, aku lansung mengambilnya. Karena aku merasa pegal, aku meregangkan tubuhku. Tak kusadari badanku yang lansing terlihat oleh pria disebelahku. Itu karena aku memakai hem lengan panjang ketat dan agak kecil.Dengan cepat aku menutupinya dan lansung ke depan mengambil hp-ku. Ketika aku membungkuk, rasanya pinggul belakangku terasa dingin, maklum karena aku memakai hem ketat dan celana jeanshitam dan pakai ikat pinggang besar yang ujungnya berbwntuk kotak berwarna silver. Pinggulku terlihat dan juga cd ku yang berwarna hitam terlihat pula. Aku melirik ke belakang sedikit ke arah pria tadi. Dia samapai menelan ludah karena melihat pinggulku yang sexy dan langsing mulus. Aku jadi takut dan berharap tidak terjadi apa-apa.
Aku lansung kembali ke tempat duduku. Tak teras waktu sudah menunjukan jam 23:30, serta perjalanan masih jauh. Lampu utama dalam bus juga sudah di matikan, dan sekarang terlihat remang remang. Aku mulai merasa mengantuk. Tiba-tiba pria tadi mengajak ku ngobrol lagi.
"kok suasanya jadi dingin ya" katanya sambil tanganya meraba pahaku.
"iya, tapi maaf pak, tangannya..." kataku sambil menepis tanganya.
"ah gak apa-apa, biar anget mbak" katanya genit.
"jangan pak.... nanti saya twriak lho" ancamku.
Dengan cepat, pria itu memeluk dan mendorong tubuhku ke pojokan dan melumat bibirku.
"eeeeemph...... eeeeeemmmph" desahku dan berusaha lepas darinya.
namun sayang, pelukanya begitu kuat sehingga membuat tubuhku jadi lemas.
Aku hanya bisa meronta-ronta. Kakiku menendang-nendang ke atas ke bawah. Sialnya tak ada yang mendengar karena suara mesin bus yang keras.
Dadaku diremas dengan lembut dan dia menciumku dengan lembut pula.. Ini membuatku jadi semakin lemas dan pasrah akan perbuatnya. Karena kurai dibelakang sejajar 3, tubuhku di tarik dàn direbahkanya di sana. Bibirnya masih saja menggeraayangi bibirku dan leherku serta belakang telinga ku. Aku sudah tidak bisa lagi berteriak. Mungkin aku sudah terangsang dengan perbuatanya. Ini Pertama kalinya aku di sentuh oleh laki-laki. Tanganya dengan lembut mwmbuka kancing bajuku, dan di sibakan ke kana dan kiri sehingga bh-ku yang berwarna hitam terlihat. Di ciumnya perlahan-lahan dan diremas-remas. Aku hanya bisa mendesah. Kemudian dia membuka bajunya juga dan kembali mencumbuiku.
"gimana?sudah merasa hangatn cantik?". katanya genit sambil menciumi telingaku.
"sudah paaaak.....".. pintaku.
"tenang aja, aku lakukan demgan lembut kok". Katanya dan langaung menciumku lagi.
Dia menciumiku dengan penuh nafsu dan lidah kami pun saling berpagutan. Tanganya yang kiri mulai meraba-raba vaginaku. Aku menggeliat kegelian. Perlahan tapi pasti aku sudah jatuh di pelukanya. Cukup lama kami bercumbu samapi akhirnya lampu bus menyala lagi dan bus berhebti untuk istirahat makan malam.
Kami gelagapan membenahi baju kami masing-masing. Aku hanya bisa menutup dadaku dengan tangan ketika semua penumpang turun kecuali kita berdua. Ketika semua sudah turun kecuali kita lampu bua dimatikan sehingga agak remang-remang lagi. Aku berdiri sambil mengancingkan bajuku. Ketika kurang 2 kancing, pria itu memeluku dan menciumiku kembali, sert dengan cwpta menindihku di kursi lagi. Aku meronta-ronta. Aku tidak bisa mencari bantuan karena lokasi parkir dan rumah makan cukup jauh.
"ayo kita lakukan ronde ke2 sayang" katanya sambil melepas bajuku lagi.
"jangaaan paaak.... sudaaah ". pintaku sambil mendorong tubuhnya.
Namun akutidak bisa karena tubuhnya yang kekar. Kini, baju hem ku sudah awut-awutan. Bh-ku disingkapnya ke atas. Dan dia mulai menggagahi tubuhku lagi. Tanganya mulai mencoba mwbuka ikat pinggang dan celana jeansku. Di porotkanya hingga selutut. Dia mulai meraba raba vaginaku.
Tanpa berlama-lama lagi, dia membuka baju dan celananya dang lansung menyetubuhiku. Aku menggeliat lemas. aku mulai pasrah. Dengan lembut dia menggenjotku. Tanganya memeluk tubuhku mesra dan lembut, tapi kuat. Bibirnya terus mencumbui bibir, lwher dan dadaku. Sampai 30 menot kami bersetubuh akhirnya sama-sama mencapai orgasme. Dia menciumku dan memeluk wrat tubuhku. Dan akhirnya keluar. Kami berdua berpelukan lemas dan dia mencium biborku penuh nafsu dan lama.
Setelah itu kami berbenah diri. Sambil memakai pakaian ku, dia meraba-raba selirih tubuhku. Aku terpaksa membiarkanya karena aku sudah lemas sekali. Baju dan celana kami basah dengan keringat. Hem ku tipis sehingga ketika basah bh-ku terlihat. Karena kelihatan, setelah selesai aku dipeluknya lagi dan di cumbu berulang-ulang sambil meraba dada dan vaginaku. Aku hanya bisa Pasrah. Setelah semua penumapang selsai makan dan kembali naik bus, kita melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan, aku di peluknya mesra. Dan masih saja bercumbu dan meraba-raba tubuhku. Aku terkulai lemas dan tidur dalam peluknya.
Setiba di kota S, aku bangun dan mendapati di dalam bh-ku ada secarik kertas bertuliskan "aku semalam turun di kota L, sampai ketemu lagi dan terima kasih tadi malam". Aku turun dari bus jam 05:30, aku turun dalam keadaan acak-acakan setelah di cabik-cabik dalam bus semalam. Sungguh pengalaman yang buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar