Minggu, 13 Agustus 2017

Cerita Seks Mahasiswi Bercinta Dengan Adik Temannya Yang Masih SMA

Namaku Dinda, 23 tahun. Tinggiku 165 cm, kulitku putih dan badanku langsing. Payudaraku sekal, rambutku panjang sepunggung. Aku kuliah semester VI di Universitas di kota B. Aku punya teman cewek namanya Aini. Pernah aku ketika pulang kuliah, aku mampir ke rumah Aini. Ketika aku masuk rumah, aku ketemu adiknya, dia cowok. Adik temanku ganteng, putih, badannya atletis dan lebih tinggi dari aku sekitar 170-175cm, kalau bicara sopan lembut, dia kelas 2 SMA umur 16 tahun. Namanya Reno.

Dari hari kehari, setiap aku di ajak mampir ke rumah sama Aini, aku selalu bertemu dengan Reno. Karena sering ketemu dan sering ngobrol, entah kenapa aku suka sama dia. Kalau aku datang ke rumahnya, dia selalu dekat dan akrab sama aku, dan aku kadang merayunya, tapi Reno menanggapinya malu-malu, atau kadang cuek sama aku. Sempat aku berpikir gimana ya caranya untuk mendapat respon dari Reno. Karena dia tidak ada respon sama aku, aku mulai menjauh darinya, setelah beberapa kali aku mencoba menarik perhatianya dan dia masih tidak merersponku. Setelah beberapa kali aku mampir ke rumahnya, dia aku hanya menyapanya saja dan kalau mengajak bicara hanya bicara seperlunya saja. Tapi entah kenapa, aku selalu ingat tentang Reno. Aku begitu menyukainya walaupun dia lebih muda dariku. Setelah aku beberapa kali datang ke rumahnya aku sering bertanya pada Reno, aku mendekatinya, dan aku beranikan untuk mengedipkan mata kepada Reno, dan aku beranikan diri untuk mengatakan,
“Aku suka padamu Reno,” aku mengatakan itu pada Reno.


Reno tampak kaget dan dia tampak sulit untuk menjawab. Setelah dia memastikan kebenaran tentang perasaanku, lalu aku ceritakan tentang usahaku yang kemarin-kemarin saat aku berusaha menarik perhatiannya, akhirnya dia luluh. Dan ternyata dia juga suka padaku. Hatiku senang sekali dan tiba-tiba Reno langsung mencium pipi dan keningku. Betapa bahagianya diriku setelah diciumnya, dan aku bilang pada Reno "aku mau menjadi kekasihmu, meskipun kamu lebih muda dari aku". Setelah aku bilang begitu sama Reno, dia memintaku untuk ketemuan. Reno mau menjemputku setelah dia pulang dari sekolah. Aku menjawab dengan lembut dan manja,
“Besok mau jemput kakak, boleh. Kakak tunggu kedatanganmu”.


Reno  menjemputku pakai motor setelah pulang sekolah, waktu itu jam satu siang Reno menjemputku jemput di kampus. Kemudian, Reno mengajakku jalan-jalan di pantai. Selama perjalanan naik motor, aku berpegangan erat sekali di badannya, memeluknya mesra dan sambil mengobrol ringan. Aku merasa senang sekali bisa jalan-jalan berduaan sama Reno. Setelah kami sampai di pantai, kami cuma jalan-jalan dan Reno mengungkapkan perasaannya padaku. Aku terima ungkapannya dan sekarang aku resmi  menjadi kekasinya. Lalu aku mengajak Reno ke apartemenku karena sudah waktunya pulang, dan Reno mengantarkan aku pulang. Reno sempat  menolak waktu aku ajak masuk ke apartemenku karena dia malu sama teman-temanku.
“Aku antar sampai depan gerbang saja ya, sayang. Aku malu sama tetangga dan teman-teman kamu di apartemen" Kata Reno.
“Di apartemenku tidak ada siapa-siapa, kamu malu sama siapa, aku di apartemen ini hidup sendirian, sayang” jawabku.
“Iya deh, tapi boleh aku pulang dulu, mau ganti baju” pintanya.
“Boleh, ganti seragammu dulu, setelah itu langsung main ke sini ya" jawabku manja.

Aku kemudian masuk ke apartemenku dan ganti baju. Terlintas dipikiranku untuk menggoda Reno, aku memakai tanktop putih ketat dengan tali pundaknya yang kecil tanpa bra, sehingga payudaraku yang putih mulus dan sekal tercetak jelas dengan putingnya. Aku juga memakai hotpant hitam tipis yang menampakan lekuk pinggulku yang ramping dan pantatku yang sekal, pahaku yang putih mulus dengan kaki jenjangku jadi terlihat menggoda. Setelah beberapa lama aku istirahat, tampak ada yang mengetuk pintu, aku langsung membukakan pintu. Ternyata Reno yang datang ke apartemenku dan dia terpana melihat penampilanku. Kemudian aku menyambutnya dengan pelukan hangat dan erat. Saat kami berpelukan, aku berbisik mesra pada Reno "Aku sayang kamu, aku nggak mau sia-siakan kesempatan ini. Malam ini, aku milikmu." Reno diam, dan dia tersenyum padaku.

Lalu aku persilahkan Reno masuk, tampak pandangannya tak lepas dari penampilanku yang seksi ini. Aku memberikan senyuman manis dan aku kemudian menggandeng tangannya, menuntunnya ke kamarku. Begitu samapi di kamar, aku menutup pintu dan menguncinya kemudian langsung memeluk Reno dengan mesra. Aku mencium bibirnya mesra. Kemudian Reno mendorong tubuhku ke tembok, badannya yang atletis dan dadanya yang bidang menghimpit tubuhku erat, lalu Reno menciumiku mesra sekali. Bibir Reno memagut bibirku dengan penuh nafsu, lidahnya memainkan lidahku. Kemudian Reno menciumi dagu dan leherku yang jenjang, aku sampai mendogkakkan kepalaku ke atas karena ciuman Reno di leherku. Aku merasakan tangan Reno langsung meraba ke arah pantat dan payudaraku, aku pasrah dan membiarkan tubuhku di raba-raba olehnya. Bibirnya kini menjilati telingaku, aku mendesah geli. Kemudian Reno kembali mencumbuku, kami melakukan french kiss cukup lama. Aku melepas ciumannya kemudian aku tatap wajahnya sayu dan berbisik kepadanya sambil nafasku terengah-engah
“Miliki aku, nikmatilah. Aku kan membuatmu bahagia dan membuatmu tidak akan pernah melupakan momen ini ” kataku berbisik kepadaku Reno.
“Benarkah?” tanya Reno.

Aku sebenernya berdebar-debar melakukan ini, kemudian aku langsung memeluk Reno lagi dan mencium bibirnya mesra sekali. Aku melepas baju dan celananya Reno, aku akan memberinya kehangatan, tampak gairah Reno langsung meningkat dengan melumat bibirku lalu meremas punggung dan pantatku. Aku membalasnya dengan meremas-remas penisnya, aku melepas ciumannya dan kemudian berlutut di bawahnya, lalu aku kulum penisnya. Terlihat Reno menikmatinya, aku baru pertama kali melakukan hal karena dia cinta pertamaku. Tak lama kemudian Reno menyuruhku berdiri setelah aku mengulum penisnya,  Reno kemudian meremas-remas payudaraku dan Reno melepaskan tanktop dan hotpant ku. Tangan Reno langsung menuju memekku dan memainkan memekku, membuatku mendesah,
“Ahhhhhhhhhhhhh,,” aku mendesah karena geli.

Aku menikmati permainan tangan Reno yang berada di memekku. Kemudian aku mengajak Reno berpindah di atas ranjang tempat tidurku. Reno membaringkan aku di ranjang, kemudian menciumku sambil tangan kanannya meremas-remas payudaraku yang putih mulus dan sekal dan tangan kirinya mengusap-usap memekku. Lalu Reno melebarkan kakiku dan menjilati memekku sambil tangannya meremas-remas payudaraku, membuat desahaku semakin tak terkendali. Reno kemudian memainkan Klitorisku dengan lidahnya dan dia tarik-tarik dengan mulutnya.
“Ahhhhhhhhhh,,emhhhhhhhhhhhhhhhh,,auhhhhhhh... Sayang... terus... nikmat sekali,” aku merintih dahsyat.
Kemudian aku suruh Reno untuk naik di atas ranjang, karena aku ingin menghisap penisnya. Kemudian aku masukkan penisnya kemulutku, dan membuat Reno merintih kegelian,
“Auhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh,” rintih Reno.


Reni terlihat tidak kuat lagi menahan birahinya, kemudian dia langsung berpindah posisi lagi. Reno kemudian berpindah mendekati kakiku lalu Reno melebarkan kakiku an batang penisnya langsung dia masukkan ke dalam vaginaku dan membuatku menjerit kecil. Reno semakin bersemangat dan bergairah, Reno kemudian mencumbuku terus menerus sambil meremasi payudaraku dan dia menjilati putingku. Kemudian aku menyuruh Reno berganti gaya, aku diatas, dan Reno di bawahku. Aku mencoba memasukkan penis Reno ke vaginaku dari atas tubuhnya.

Lalu aku goyangkan tubuhku dan tangan Reno meremas-remas payudaraku yang sekal. Reno tampak menikmati bercinta denganku. Kemudian Reno mengangkat tubuhku dan Reno menyuruhku untuk berposisi jongkok. Reno mengangkat kakiku yang satu lalu Reno masukkan batang penisnya lagi, sambil dia mainkan gerakanku maju mundur dan membuatku mendesah kembali,
“Aaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh,,,ahhhhhhhhhhhhh ,,,terus sayang,,” desahku.

Aku sampai menjerit karena gerakan Reno keras sekali dan tak lama aku orgasme. Desahanku semakin lama semakin membuat Reno bergairah lagi dan genjotan–genjotan Reno tidak berhenti dan kemudian Reno juga sudah mencapai orgasme. Karena, berbagai macam gaya sudah kami lakukan, sampai aku puas. Rasanya sulit melupakan momen seperti ini dan aku tak ingin kehilangannya. Lalu Reno menuju orgasme dan,
“crottttttttttttttttttttt crottttttttttttttttttt crotttttttttttttttttt”
Penis Reno dieluarkan dan air maninya dia semprotkan ke atas perutku sampai muncrat ke payudaraku. Lalu kami berdua berpelukan dan tiduran sebentar. Reno tampak lelah setelah bercinta denganku. Aku kemudian menciumi bibir Reno dengan mesra, tanganku dengan penuh rasa sayang membelai-belai kepala dan badannya. Reno meresponnya dengan meremas dada dan pantatku. Cukup lama aku mencumbuinya. Kemudian aku bermanja-manja di pelukannya, aku sandarkan kepalaku di dadanya yang bidang. Kemudian kami tidur terlelap dengan keadaan telanjang. Setelah tiduran kami membersihkan tubuh kita masing-masing, lalu kami berpakaian kembali. Terus Reno pamit pulang karena sudah jam sepuluh malam. Tak lupa aku memeluknya mesra dan memberikan ciuman manis di bibirnya.


Lalu keesokan harinya, setiap hari selepas aku pulang kuliah dan Reno pulang sekolah, aku dan Reno bercinta lagi sehingga membuatku jadi ketagihan. Kakak Reno yang tidak lain adalah Temanku, Aini mengetahui hubungan kami, tetapi dia tidak tau bahwa aku telah bercinta dengan adiknya. Akhirnya aku dan Reno berjanji untuk menjaga rahasia ini, cukup hanya kita berdua yang tau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar